Berdiriku sudah tak setegap dulu.
Jiwaku terasa kembali membeku.
Pikiran dan hatiku tak bisa lagi menjadi satu.
Sikap pengecut itu selalu datang kala tiba waktu sendiriku.
Seolah genderang mulai ditabuh untuk panggilan perang.
Mengalihkan perasaan yg ber
Tak ada lagi hulu yang bisa ku tuju.
Terasa lagi hati yang akan mati.
Otak bersorak, berontak dan terbahak-bahak.
Katakan....
Mana yang bisa menyelamatkanmu??
Tunjukkan....
Mana yang telah menguatkanmu??
Lemah tak berdaya hati ini menahan, melawan dan memusnahkan semua kutukan.
Otak dan hati tak mampu lagi menyatu jika aliran hawa memenuhi darah.
Pergilah....
Tinggalkan....
Lupakan....
tak bisa lagi menyatu.
bukan yang nomer satu.
Luka ini akan tetap bersanding denganku sampai ajalku.
Hingga tak bisa lagi ku hirup nafas dunia yang tak ada ceria.
telah menjadi riwayat bersama semua bidadari penyelamat.

0 komentar:
Posting Komentar